Minggu, 09 Agustus 2009

Karang Sari


Tinjauan makna nama desa Karang Sari.

Nama merupakan sebuah tanda yang memuat identifikasi dan juga digunakan untuk menyebut masing-masing individu. Sebuah nama sangat berperan sebagai perangkat komunikasi antara manusia dengan lingkunganya. Pengetahuan mengenai nama disebut onomastika, ilmu ini dibagi atas dua cabang, yakni pertama, antroponim, yaitu pengetahuan yang mengkaji riwayat atau asal-usul nama orang atau yang diorangkan; kedua, toponimi, yaitu pengetahuan yang mengkaji riwayat atau asal-usul nama tempat (Ayatrohaedi dalam, Rais via Sudaryat, 2009: 9).

Menurut (Sudaryat 2009: 10) penamaan tempat atau toponimi memiliki tiga aspek, yaitu (1) aspek perwujudan; (2) aspek kemasyarakatan; dan (3) aspek kebudayaan. Ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap cara penamaan tempat dalam kehidupan masyarakat.
  1. Aspek wujudiah atau perwujudan (fisikal) berkaitan dengan kehidupan manusia yang cenderung menyatu dengan bumi sebagai tempat berpijak dan lingkungan alam sebagai tempat hidupnya (Sudaryat, 2009: 12).
  2. Aspek kemasyarakatan (sosial) dalam penamaan tempat berkaitan dengan interaksi sosial atau tempat berinteraksi sosial, termasuk kedudukan seseorang di dalam masyarakatnya, pekerjaan dan profesinya (Sudaryat, 2009: 17).
  3. Di dalam penamaan tempat banyak sekali yang dikaitkan dengan unsur kebudayaan seperti masalah mitologis, folklor, dan sistem kepercayaan (religi), pemberian nama tempat jenis ini sering pula dikaitkan dengan cerita rakyat yang disebut legenda (Sudaryat, 2009: 18).
Dalam proses penamaan nama desa Karang Sari, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan, terdapat beberapa kategori yang menjadi dasar dalam memberikan sebuah nama dusun di antaranya adalah proses penamaan nama dusun yang didadasarkan pada aspek perwujudan, dan aspek kebudayaan.

Nama desa Karang Sari berasal dari kata Ka·rang berarti batu kapur di laut yang terjadi darl zat yang dikeluarkan oleh binatang dan Sa·ri berarti pakaian wanita tanpa jahitan, panjangnya 5—7 m. Para tokoh yang mendirikan desa ini berharap  para penduduknya yang bertempat tinggal disini mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang dan mempunyai tatanan masyarakat yang baik laksana  sari bunga. Berdasarkan penelitian, bahwa desa ini terletak tidak terlalu dari desa tua di wilayah lubai yaitu Karang Agung.   Maka nama desa ini mengambil nama depan yaitu Karang. Berdasarkan hal tersebut nama desa Karang Sari tergolong ke dalam kategori pemberian nama yang didasarkan pada aspek perwujudan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut :

  • arti kata Ka·rang adalah batu kapur di laut yang terjadi dari zat yang dikeluarkan oleh binatang kecil jenis anthozoa (tidak bertulang punggung)
  • arti kata Sa·ri adalah pakaian wanita tanpa jahitan, panjangnya 5—7 m, terlilit rapi, ujung yang satu menutup tubuh, ujung yang lain disampirkan di pundak dan terjuntai di dada 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar