SAINS



Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.

Secara bahasa literasi sains terdiri atas dua kata, yakni literasi dan sains. Menurut KBBI, literasi diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tertentu atau kemampuan individu dalam mengelola informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup, sedangkan sains adalah pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik.

Literasi sains ini diharapkan mampu memberikan dampak yang luar biasa. Maanfaat mempelajari literasi sains adalah membantu seseorang dalam memahami lingkungan hidup, dan mampu memecahkan masalah yang akan di hadapi masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi dan kemajuan. Literasi sains memang seharusnya dipelajari sejak anak berada di sekolah dasar atau TK.

Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat dengan isu-isu dan gagasan sains sebagai warga negara yang berpikir (OECD, 2016a, hlm.1). Menurut Chen & Osman, 2017), literasi sains dapat megajarkan warga negara untuk membuat suatu keputusan di dalam kehidupan sehari-hari melalui penilaian terhadap informasi dan konsep sains. 

Berdasarkan paparan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa warga negara dapat memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari melalui literasi sains. Literasi sains dinilai melalui sebuah studi Programme for International Student Assessment (PISA) dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menurut OECD (2016a, hlm. 23), definisi literasi sains PISA 2015 terdiri dari empat aspek yang saling terkait, yaitu: 

Konteks
Isu-isu personal, lokal/nasional maupun global, baik yang terjadi saat ini ataupun di masa lalu, yang menuntut pemahaman mengenai sains dan teknologi.

Pengetahuan
Pemahaman mengenai fakta, konsep, dan teori penjelasan utama yang membentuk dasar pengetahuan ilmiah.

Kompetensi
Kemampuan untuk menjelaskan fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah, dan menafsirkan data dan fakta secara ilmiah.

Sikap
Seperangkat sikap terhadap sains yang ditunjukkan dengan ketertarikan terhadap sains dan teknologi, menilai pendekatan ilmiah yang tepat untuk suatu penyelidikan, serta persepsi dan kesadaran terhadap masalah lingkungan.

Standar Pendidikan Sains Nasional, mendefinisikan literasi sains berarti bahwa seseorang dapat meminta, mencari, atau menentukan jawaban pertanyaan yang berasal dari rasa ingin tahu tentang pengalaman sehari-hari.

Pengertian ini mengidentifikasikan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggambar kan, memprediksi, dan menjelaskan tentang fenomena alam memelukan literasi sains. literasi sains diharapkan mampu membaca serta memahami artikel tentang ilmu pengetahuan dalam pers populer dan hal itu akan mendorong peserta didik untuk terlibat dalam percakapan sosial tentang keabsahan kesimpulan.

Literasi sains megyiratkan bahwa seseorang dapat mengidentifikasi isu-isu ilmiah yang mendasari keputusan nasional dan lokal dan posisi express yang ilmiah dan teknologi informasi. Seorang warga melek harus dapat mengevaluasi kualitas informasi ilmiah atas dasar sumber dan metode yang digunakan untuk menghasilkan itu. literasi sains juga menyiratkan kapasitas untuk berpose dan mengevaluasi argumen berdasarkan bukti dan menerapkan kesimpulan dari argumen tersebut tepat.

Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang bearti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf (Echols&Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains berasal dari bahasa Inggris Science yang bearti ilmu pengetahuan. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas dalam Mahyuddin, 2007). Pudjiadi mengatakan bahwa “sains merupakan sekelompok pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari pemikiran dan penelitian para ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen menggunakan metode ilmiah”.

Sumber tulisan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar