Kamis, 03 September 2009

Tumbuhan Kencur

Pendahuluan

Kencur banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia, bahkan mungkin negara lain banyak juga yang membudidayakan tumbuhan ini. Nama tumbuhan ini : Cekur, Cekuh (Lubai), Kencur (Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh), Kencor (Madura), Cekir (Sumba). Nama Ilmiah : Kaempferia galanga L.

Karakter Tumbuhan

Kencur adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Sejenis herba dan tumbuh melebar di atas tanah. Daun licin, berbentuk tirus, tersusun padat dlm pasangan yang bertentangan. Hujung daun runcing, lebih kurang 16cm panjang, 8 cm lebar. Daunnya mempunyai sedikit aroma. Cekur tidak berbatang, mengeluarkan bunga berwarna putih-ungu. Akar/rizomnya bercabang-cabang, beraroma dan isinya berwarna kuning oren. 

Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka. Komposisi kimia rimpang: pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak atsiri (0,02 %), berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom.

Cekur adalah tumbuhan herba yang berukuran kecil dan hanya mempunyai dua hingga tujuh helai daun saja. Daun cekur boleh mencapai ukuran 10 cm dan bunga tumbuhan ini pula mempunyai belahan yang berwarna putih dan dua belahan lengkuk yang berwarna ungu. Batang yang muda biasanya berwarna hijau muda dan batang yang tua berwarna hijau tua dan kelabu. Batang pada pangkal pokok biasanya sebesar ibu jari.

Ciri lain yang ada pada cekur ialah bunganya berwarna putih-ungu, tumbuh secara sendirian di tengah-tengah pokok. Daun cekur tersusun dengan rapi di sebelah kiri dan kanan tangkai, mulai dari bawah hinggalah ke atas. Daunnya yang muda lembut dan berwarna hijau muda. Daunnya yang muda bisa dibuat sayur. Daun tua berwarna hijau tua dan agak keras. Bentuk daunnya bujur dan runcing tirus di hujungnya. Daun ini mempunyai urat jejala. Bunga cekur manis tumbuh di tangkai daun dan ia kemudian menghasilkan buah yang berwarna putih ketika masih muda dan merah samar hingga coklat apabila tua.

Kegunaan  Tumbuhan

Rimpang cekur dicampurkan dengan lada sulah, kayu manis dan madu untuk mengubati influenza. Dapat juga dijadikan tonik untuk mengubati batuk kering dan bronchitis. Cekur juga dijadikan losyen untuk merawat, sakit tekak, bengkak, demam, sakit dan sengal tulang. Akar cekur digunakan untuk merawat keracunan makanan. Air rebusan akar cekur digunakan untuk merawat sakit perut disebabkan pencernaan makanan yang kurang baik. Air rebusan dapat menghilangkan rasa gatal dan pedih akibat digigit ulat bulu. 

Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula. 

Penutup

Tulisan ini merupakan hasil kajian kepustakaan ruang digital melalui situs internet. Ucapan terima kasih penulis kepada para pengelola situs internet yang telah saya jadi sumber tulisan ini dan mohon maaf nama penulis sumber tulisan tidak saya tuliskan disini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar