Kamis, 03 September 2009

Tumbuhan Asam Gelugur

Pendahuluan

Tumbuhan Asam gelugur adalah pohon hijau abadi yang dimanfaatkan untuk bumbu masak dan bahan pengobatan. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan manggis dan asam kandis, berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Nama tumbuhan ini : Asam gelugur, Nama ilmiah : Garcinia atroviridis Griffith et Anders. 

Karakteristik Tumbuhan

Tumbuhan Asam gelugur memiliki batang panjang, tinggi mencapai 20 m dengan ranting dan daun terkulai, kulit kayu halus, abu-abu pucat, getah tidak berwarna. Daun agak lonjong, hingga 20 (-30) cm × 6 (-7.5) cm, hijau tua (merah cerah saat muda), mengkilap, berdaging-kasar, tepi menghadap ke atas, bagian bawah dengan pelepah menonjol dan hampir tidak terlihat tipis, gelap, bergelombang vena, tangkai daun hingga panjang 2.5 cm. Bunga jantan beberapa berkumpul di ujung ranting; bunga betina soliter, lebar 4-5 cm; sepal 4, tebal, hijau, persisten; kelopak 4, berdaging, merah tua, gigih; stigma merah. Buah bulat, diameter 7-10 cm, beralur 12-16 dari atas ke bawah; tangkai buah panjang 3-4 cm; kulit halus, tipis, kuning jingga cerah. Biji 0-beberapa, pipih, panjang sampai 1.5 cm, dikelilingi daging buah jingga cerah (arillode).

Kegunaan Tumbuhan

Buah mengandung asam sitrat, seperti tartaric, malic dan asam askorbat yang memiliki antioksidan, antimikroba, dan antitumur properti. Juga mengandung asam hidroksisitrat, yang berguna untuk melangsingkan dan gambar pemangkasan. Ini membantu untuk mempromosikan penurunan berat badan dengan mengurangi kandungan lemak tubuh dan darah trigliserida diinginkan tanpa efek samping.  Asam Gelugur juga mengandung flavonoid. Flavonoid menunjukkan berbagai biokimia dan efek farmakologis termasuk anti-oksidasi, anti-inflamasi, anti-platelet, anti-thrombotic tindakan, dan anti-alergi efek. 

Buah yang sudah dewasa tetapi berwarna hijau dikeringkan, utuh atau diiris, dan digunakan sebagai bumbu atau asam. Direbus dengan banyak gula, buah ini sangat enak untuk dimakan. Secara medis sebagai obat, buah dan daunnya dioleskan pada wanita setelah melahirkan dan rebusan daun dan akar digunakan untuk melawan sakit telinga. Buah kering digunakan sebagai fiksatif pewarna.

Sebagai bumbu, buahnya harus dipotong dan dikeringkan kemudian bisa dimanfaatkan sebagai pemberi rasa asam pada sejumlah masakan, terutama masakan dari Sumatra.

Penutup

Tulisan ini merupakan hasil kajian kepustakaan ruang digital melalui situs internet. Ucapan terima kasih penulis kepada para pengelola situs internet yang telah saya jadi sumber tulisan ini dan mohon maaf nama penulis sumber tulisan tidak saya tuliskan disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar