Minggu, 06 September 2009

Tumbuhan jentik-jentik

Pendahuluan

Tumbuhan Jentik-jentik berasal dari Malaysia, Sumatera hingga ke Kalimantan. Keunikan tumbuhan ini, buah yang sudah masak apabila dijentik terus terbuka dan bijinya yang berjus biasanya dimakan langsung. Sebagian besar generasi muda sekarang ini mungkin tidak pernah melihat buah jentik-jentik, bahkan tidak mungkin lagi pernah memakannya. Nama tumbuhan ini : Jentik-jentik, Nama lain : Jentikan (lubai), Nama ilmiah : Baccaurea polyneura.

Karakteristik Tumbuhan

Pohon jentik-jentik merah sederhana ukurannya dapat mencapai ketinggian antara 20 meter hingga 25 meter. Pohonnya seakan-akan mirip dengan pohon rambai. Daunnya oblong 12 hingga 15 sentimeter (sm) panjang, 4 hingga 6 sm lebar berwarna hijau tua. Bunganya kecil, banyak, bersesak-sesak pada tangkai jambak yang berjuntai sepanjang 20 hingga 30 sm dari dahan tua. Buah jentik-jentik seakan-akan buah rambai, bergantung-gantung pada tangkai, berwarna kekuningan dan bertukar kemerahan apabila masak. Terdapat tiga biji dalam satu buah dan isinya berjus, berwarna merah. Rasanya masam-masam manis. Spesies Baccaurea Hookeri yang juga dikenali sebagai jentik-jentik mempunyai buahnya yang seakan-akan buah rambai tetapi lebih besar sedikit daripada buah jentik-jentik merah.

Kegunaan Tumbuhan

Apabila buah jentik-jenyik cukup masak ia berwarna kuning keperangan. Buah yang cukup masak apabila dijentik terus terbuka. Tiga bijinya berwarna kemerahan, berjus dan rasanya masam-masam manis. 

Penutup

Satu ketika dulu pada era tahun 1970-an, jentik-jentik menjadi tanaman dusun dan mudah ditemui di kampung. Di desa Baru Lubai dan Kurungan Jiwa, buah jentikan sangat mudah dijumpai. Apabila tiba musim, anak-anak seusia sekolah dasar gemar memakan buahnya dan terus menelan bijinya. Namun sangat disayangkan generasi sekarang tidak dapat lagi menikmati buah ini, akibat dari pohon-pohon ini ditebang tanpa memikirkan akan kepunahan habitat ini. Penulis sewaktu kecil sangat suka memakan buah ini, walaupun kata ayah saya buah ini hanya merupakan tumbuhan liar, tidak dibudidayakan.

Tulisan ini merupakan hasil kajian kepustakaan ruang digital melalui situs internet. Ucapan terima kasih penulis kepada para pengelola situs internet yang telah saya jadi sumber tulisan ini dan mohon maaf nama penulis sumber tulisan tidak saya tuliskan disini.

1 komentar: