Kamis, 10 September 2009

Ikan Gabus

Pendahuluan

Ikan gabus merupakan sejenis ikan buas yang hidup di perairan umum (air tawar seperti sungai, rawa-rawa, danau, dan waduk ini. Rupanya memang jelek dan baunya juga amis. Ini yang membuat tidak semua orang menyukainya. Padahal, dari segi rasa, ikan ini sangatlah lezat jika dikonsumsi. Tak sulit untuk memperoleh ikan ini, karena mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan pasar-pasar modern. Jarang orang tahu kalau ikan gabus yang baunya sangat amis, merupakan penghasil albumin yang dibutuhkan tubuh dan bermanfaat untuk kesehatan. Nama ikan ini : Gabus. Nama lain : Huan (lubai), Aruan (banjar), Kocolan (betawi), Bogo (sunda), Kutuk, Khotes (jawa), Haruan (malaysia), Nama ilmiahnya : Channa striata (Bloch, 1793).

Karakteristik Ikan Gabus

Ikan gabus merupakan ikan yang memiliki habitat di rawa – rawa. Ikan ini termasuk ikan yang kuat dalam pertahanan hidupnya karena mampu hidup di lingkungan yang berlumpur dan miskin oksigen karena memiliki labyrint. Meski dapat hidup di rawa, ikan gabus juga menyenangi perairan yang tenang dari danau, waduk dan sungai. Ikan gabus merupakan ikan yang termasuk dalam ikan predator, atau ikan pemangsa dan memiliki sifat karnivora, makanannya yang utama adalah udang air tawar, ikan kecil, kepiting, katak, dan cacing, serta berbagai serangga yang hidup di perairannya.

Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan sungai yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 meter. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular, gigi-giginya besar dan tajam, dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.

Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Kegunaan Ikan Gabus

Ikan Gabus memiliki protein yang sangat tinggi. Ikan ini merupakan sumber albumin bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan luka. Baik luka pascaoperasi maupun luka bakar. Bahkan, di daerah pedesaan, anak laki-laki pasca dikhitan selalu dianjurkan mengonsumsi ikan jenis itu agar penyembuhan lebih cepat. Caranya, daging ikan tersebut dikukus atau di-steam sehingga memperoleh filtrate, yang dijadikan menu ekstra bagi penderita hipoalbumin dan luka. Pemberian menu ekstrak filtrat ikan gabus tersebut berkorelasi positif dengan peningkatan kadar albumin plasma dan penyembuhan luka pascaoperasi.

Dalam tubuh manusia, albumin (salah satu fraksi protein) disintesis oleh hati kira-kira 100-200 mikrogram/g jaringan hati setiap hari. Albumin didistribusikan secara vaskuler dalam plasma dan secara ekstravaskuler dalam kulit, otot, serta beberapa jaringan lain."Sintesis albumin dalam sel hati dipengaruhi faktor nutrisi. Terutama, asam amino, hormon, dan adanya satu penyakit." Gangguan sintesis albumin, kata Eddy, biasanya terjadi pada pengidap penyakit hati kronis, ginjal, serta kekurangan gizi. Sebenarnya, daging ikan gabus tidak hanya menjadi sumber protein, tapi juga sumber mineral lain. Di antaranya, zinc (seng) dan trace element lain yang diperlukan tubuh.

Hasil studi Eddy pernah diujicobakan di instalasi gizi serta bagian bedah RSU dr Saiful Anwar Malang. Uji coba tersebut dilakukan pada pasien pascaoperasi dengan kadar albumin rendah (1,8 g/dl). “Dengan perlakuan 2 kg ikan kutuk masak per hari, telah meningkatkan kadar albumin darah pasien menjadi normal (3,5-5,5 g/dl)," Penelitian di Indonesia masih terus mengembangkan pembuatan ekstrak untuk obat oles atau serbuk untuk obat luar.

Penutup

Tulisan ini merupakan hasil kajian kepustakaan ruang digital melalui situs internet. Ucapan terima kasih penulis kepada para pengelola situs internet yang telah saya jadi sumber tulisan ini dan mohon maaf nama penulis sumber tulisan tidak saya tuliskan disini.

Sumber : id.wikipedia dan berbagai sumber lainnya.

2 komentar:

  1. Pada awal tulisan disebutkan bahwa nama ilmiah ikan gabus adalah Channa striata, namun dari ketujuh jenis ikan gabus yang dicantumkan tak satupun yang memiliki nama ilmiah seperti itu. Pembaca yang tidak memiliki latar belakang ilmu perikanan mungkin akan bingung. Kebingungan ini bisa dihindari dengan tambahan informasi bahwa sinomin untuk Channa striata adalah Ophiocephalus striatus. Trims !

    BalasHapus
  2. Terima kasih, telah berkunjung ke blog saya dan koreksinya semoga bermanfaat bagi pembaca...

    BalasHapus