Tampilkan postingan dengan label ide. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ide. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 November 2021

Public Speaking

Public speaking adalah kemampuan berbicara di depan banyak orang, menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan dipercaya oleh publik pendengarnya. Public speaking dapat memiliki peran luar biasa dalam kehidupan kita, antara lain (Hamilton, 2003: 3)

Belum ada pengertian public speaking yang ‘pas’ dalam Bahasa Indonesia hingga sekarang. Kita masih menyebutnya “public speaking”, sama dengan istilah aslinya dalam bahasa Inggris. Istilah Bahasa Indonesia yang paling sering digunakan untuk mengartikan public speaking adalah “berbicara di depan umum” atau “berbicara di depan publik”. Bahkan public speaking sering pula disebut “pidato”

David Zarefsky, dalam Public Speaking Strategic for Success; “Public speaking is a continous communication process in which messages and signals circulate back and forth between speaker and listeners” (Public speaking adalah sebuah proses komunikasi berkelanjutan, di mana pesan dan lambang terus berinteraksi, di antara pembicara dan para pendengarnya).

Who is my public? 

Siapa dan berapa orang publik yang akan berbicara dengan saya atau yang akan hadir? Pemahaman akan publik akan mempermudah kita dalam menyiapkan materi. 

What is my topic about? 

Apa yang akan saya sampaikan? Tidak hanya mempelajari isi presentasi yang kita berikan, pelajari juga hal-hal yang berhubungan dengan materi untuk menambah wawasan. Pengetahuan akan banyak hal tentang topik membuat kita menjadi lebih percaya diri, membuat kita lebih yakin saat memberikan contoh atau menjawab pertanyaan publik. Kita bahkan dapat mengulang pesan dengan kalimat yang berbeda bila kita melihat tatapan bertanya atau kebingungan di wajah publik saat kita menyampaikan presentasi kita. 

Why should I talk about it?

Mengetahui alasan mengapa topik harus disampaikan/dibicarakan. Jangan berhenti di satu kali pertanyaan „mengapa‟, usahakan gali lebih dalam alasan mengapa kita berbicara agar menemukan inti permasalahannya. Dengan demikian kita dapatlebih menjiwai apa yang hendak kita sampaikan. Kekhawatiran akan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan publik juga akan berkurang karena kita telah memikirkan kemungkinan munculnya pertanyaan tersebut. 

When? 

Kapan saya bicara dan berapa banyak waktu yang saya miliki? Dengan mengetahui kapan kita bicara, kita dapat menyiapkan segala sesuatu sebelum waktunya. Selain itu, Anda punya waktu untuk latihan. Mengetahui jumlah waktu yang diberikan untuk berbicara juga penting agar kita dapat menyampaikan pesan secara efektif dalam batas waktu yang diberikan. Bila kita memiliki materi yang membutuhkan waktu 20 menit untuk presentasi padahal kita hanya memiliki 5 menit, kita berisiko akan tidak dapat memberikan pesan secara utuh dan memberikan kesimpulan yang mengesankan publik.

Where? 

Di mana saya bicara? Bicara di lingkungan tempat kita sudah biasa berada tentunya lebih nyaman dibandingkan dengan bicara di tempat yang baru pertama kali kita kunjungi. Ketahui di mana dan bagaimana suasana serta pengaturan ruang tempat kita bicara. Dengan mengetahui tempat terlebih dahulu, setidaknya membuat kita menjadi lebih tenang. Bila kita diminta berbicara di tempat yang belum kita ketahui letaknya, sebaiknya cari tahu cara menuju tempat tersebut hingga kita bisa sampai ke lokasi public speaking tepat pada waktunya.

How? 

Bagaimana membuat presentasi/pidato saya menarik? Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kita dapatmelakukan riset dan mengumpulkan informasi yang dapat mendukung presentasi dan pengetahuan kita tentang materi. Setelah itu, kita dapat mengatur susunan penyampaian yang menarik dan mudah dimengerti publik. 

Webinar

Pengertian webinar adalah singkatan dari kata web dan seminar. Web  adalah sistem untuk mengakses, memanipulasi, dan mengunduh dokumen hipertaut yang terdapat dalam komputer yang dihubungkan melalui internet dan Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugasnya. 

Webinar adalah salah satu bentuk inovasi digital yang semakin memudahkan proses pembelajaran. Terutama untuk kalangan pebisnis, karyawan, ibu rumah tangga, hingga anak sekolahan yang tidak memiliki banyak waktu untuk bepergian.

Webinar adalah seminar yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan koneksi internet. Peserta seminar tidak perlu datang langsung ke venue acara ketika webinar berlangsung. Namun, jam atau waktu pelaksanaan tetap dilakukan berdasarkan jadwal yang sudah diinformasikan.

Sebuah webinar biasanya dilakukan melalui platform video conferences, seperti Zoom Meeting, Google Meet, atau YouTube Streaming. Ketiga tools tersebut saat ini menjadi pilihan perusahaan atau instansi pemerintah ketika mengadakan acara webinar dengan jumlah peserta puluhan atau bahkan ratusan.

Webinar adalah seminar dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet menggunakan berbagai media elektronik, seperti PC, laptop, smartphone, tablet, dan lain sebagainya. Untuk tampilan yang biasa disajikan dalam sebuah seminar online biasanya dapat berupa media presentasi dalam bentuk power point.

Seorang Wikipediawan, yang bernama Ivan Lanin pernah membagikan tweet mengenai dua istilah yang dapat diartikan sebagai webinar. Kedua istilah tersebut juga masih belum diketahui oleh sebagian besar orang.

Web broadcast

Yaitu berarti web siaran dan sangat berbeda dengan webinar. Perbedaan yang paling menonjol dari kedua istilah tersebut adalah dari sisi batas alokasi jumlah penonton atau pengguna. Dimana dengan web broadcast, seseorang dapat menghadiri ribuan atau lebih pengguna. Sedangkan webinar hanya sebatas puluhan atau ratusan pengguna saja.

Web conference

Berarti sebuah telekonferensi yang berbeda dengan webinar. Pada umumnya, web seminar dilakukan dengan satu arah saja jika dilihat dari sisi komunikasi. Berbeda dengan web conference yang biasanya penonton dapat mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan terjadi proses diskusi di dalamnya.

Rabu, 24 November 2021

Tipe Auditori

Tipe belajar Auditori

Tipe ini mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Tipe gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang dikatakan. 

Tipe auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi tipe auditori mendengarkannya. Tipe seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset (audio).

Walaupun tipe auditori ini suka mendengar, jangan lupa ya kalau mereka yang bertipe ini punya indra pendengaran yang lebih tajam daripada tipe lainnya. Sehingga, mereka sering terganggu dengan suara-suara yang dianggap bising bagi mereka. Terutama saat sedang berkonsentrasi, duh mereka biasanya langsung cari tempat yang lebih tenang nih. Ya, walau bukan berarti mereka tahan tidak mendengar suara sama sekali alias sepi ya. Biasanya, mereka mensiasatinya dengan mendengar musik yang mereka sukai supaya gak terlalu ribut maupun terlalu sepi.

Tipe Visual

Tipe bergaya belajar visual

Tipe ini yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajar an yang digunakan sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung atau menggambarkannya di papan tulis. 

Tipe gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, orang dengan tipe visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

  • Dapat mengingat tulisan dan bacaan dengan cepat. Tipe gaya belajar visual mampu membayangankan bacaan dan tulisan yang ada dalam otak dengan baik sehingga menjadikannya cepat mengingat segala bacaan dan tulisan. Ini juga membuat anak dengan tipe gaya belajar dapat mempelajar ejaan atau spelling, tata bahasa atau grammar dengan baik.
  • Mampu mengingat diagram, bagan maupun peta. Anak dengan tipe gaya belajar visual dapat memahami diagram, bagan maupun peta dengan baik. Selain itu juga mampu memvisualisasikan gambarannya dengan tepat dalam otaknya.
  • Mahir dalam desain dan seni. Tipe gaya belajar visual umumnya sangat terampil menyalurkan ide-ide ke dalam sesuatu yang berbentuk visual seperti menggambar maupun desain. Selain tipe gaya belajar visual biasanya suka menggunakan warna-warna untuk menghafal sesuatu.
  • Dapat menemukan perbedaan atau kesalahan pada suatu objek maupun gambar. Otak tipe gaya belajar visual akan bekerja dengan sangat fokus saat melihat gambar sehingga dapat dengan mudah menemukan apabila ada keslahan atau perbedaan gambar maupun objek. Bahkan yang paling kecil.

Berpikir Imajinatif

Albert Einstein mengatakan imajinasi lebih penting daripada penemuan sains, sebab imajinasi adalah kekuataan manusia yang paling dahsyat untuk meraih sukses.

Bill Gates  mengatakan imajinasi dan kreatrif lebih penting ketimbang teknologi. Sebagai pengagas piranti lunak, ia melihat dampak imajinasi dan kreativitas menghasilkan produk bermutu. 

Imajinasi ( imagination), berasal dari kata dasar Image dan kata kerja Imagine. Image sendiri artinya gambar, Imagine artinya membayangkan gambar. Imajinasi : daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

Imajinasi adalah proses kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental dimana unsur-unsur dalam kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi. Imajinasi melibatkan sintetis yang memadukan aspek-aspek dari ingatan, kenangan atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari masa lalu atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi realitas di masa yang akan datang.

Imajinasi umumnya dianggap sebagai salah satu dari "fungsi mental yang lebih tinggi," yang sering diasosiakan juga dengan fantasi, angan-angan, atau bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang berbeda dari biasanya. Imajinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari ekspresi artistik, dan daya kreatifitas sebagai fungsi mental yang lebih tinggi. 

Imajinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya restrukturisasi, bukan hanya endapan memori semata dari suatu sensasi sensorik. Imajinasi kreatif adalah dasar untuk berprestasi di dua alam, yakni alam seni dan ilmu pengetahuan, dan dalam hal ini para pakar telah menganalisis proses kreatif dengan harapan mampu mendorong lebih besar daya kreativitasnya melalui berbagai jenis pelatihan.

Imajinasi kreatif sering dihubungkan dengan bidang seni, bidang penelitian ilmiah, baik di bidang teknik maupun di bidang sosial. Suatu temuan ilmiah menuntut solusi kreatif, di satu sisi melibatkan proses berpikir logik, dan di sisi lain, menghasilkan temuan non konvensional, asosiasi yang orisinal, yang mengarah pada ide-ide yang sama sekali baru dan kreatif. 

Salah satu cara yang mengarah pada solusi kreatif adalah berpikir metaforis, yakni menghubungkan berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang mengejutkan, secara tak terduga dan kadang-kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman baru tentang suatu fenomena.

Karakteristik lain dari imajinasi kreatif adalah sifatnya yang dinamis, yang mengubah gambaran lama dengan menciptakan karya yang benar-benar merupakan entitas baru yang mengarah ke solusi bar

Berpikir Kreatif

Apa itu berpikir kreatif?

Berpikir adalah berkembangnya suatu ide, konsep, pemikiran yang baru yang keluar dari dalam diri seseorang. Dan berkembangnya pemikiran itu sendiri dari informasi yang telah didapat dan disimpan oleh seseorang dalam yang berupa pengertian-pengertian.

Berpikir adalah suatu kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diperoleh melalui indra dan ditujukan untuk mencapai kebenaran (Rakhmat, 1991: 138). (Maxwell, 2004: 82) mengartikan berpikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna.

Berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk memikirkan apa yang telah dipikirkan semua orang, sehingga individu tersebut mampu mengerjakan apa yang belum pernah dikerjakan oleh semua orang. Terkadang berpikir kreatif terletak pada inovasi yang membantu diri sendiri untuk mengerjakan hal-hal lama dengan cara yang baru. Tetapi pokoknya, ialah memandang dunia lewat cukup banyak mata baru sehingga timbullah solusi-solusi baru, itulah yang selalu memberikan nilai tambah. berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian berpikir kreatif adalah suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan ide atau gagasan baru sehingga membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagi tujuan dalam hidupnya (Maxwell 2004: 136).

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang ditandai dengan orisinilitas dan relatif berbeda dengan apa yang telah ada untuk menggerakkan kemajuan manusia di bidang pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.

Pribasa

 

Selasa, 23 November 2021

Literasi

Berdasarkan kajian pustaka digital, bahwa pengertian  Literasi sebagai berikut : 

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. (wikipedia)

Literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian, dan menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. (ruang guru)

Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan membaca. (Elizabeth Sulzby 1986)

Literasi adalah suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dengan kata lain, literasi ialah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.

Tujuan Literasi
  • Menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik.
  • Menciptakan budaya membaca di sekolah dan masyarakat.
  • Meningkatkan pengetahuan dengan membaca berbagai macam informasi bermanfaat.
  • Meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan.
  • Membuat seseorang bisa berpikir kritis.
  • Memperkuat nilai kepribadian.
Manfaat Literasi
  • Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
  • Membuat otak bisa bekerja optimal.
  • Menambah wawasan.
  • Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
  • Mengembangkan kemampuan verbal.
  • Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
  • Melatih fokus dan konsentrasi.
  • Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.

Bukti Empiris

Bukti empiris adalah suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau percobaan. Bukti empiris adalah informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris. Dalam pandangan empirisis, seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan saat seseorang memiliki sebuah kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan rasionalism yang mana akal atau refleksi saja yang dianggap sebagai bukti bagi kebenaran atau kebohongan dari beberapa proposisi. Indra adalah sumber utama dari bukti empiris. Walaupun sumber lain dari bukti, seperti ingatan, dan kesaksian dari yang lain pasti ditelusuri kembali lagi ke beberapa pengalaman indrawi, semuanya dianggap sebagai tambahan, atau tidak langsung. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Empiris ini didefinisikan dengan berdasarkan pengalaman, ialah ilmu pengatahuan yang diperoleh dari suatu penemuan, percobaan, serta juga pengamatan yang telah dilakukan. Empiris ini juga diartikan ialah sebagai ilmu yang bertitik tolak pada pengalaman indrawi. Pengalaman indrawi disini diartikan yakni sebagai penglihatan, pengecapan, penciuman, pendengaran, serta sentuhan seseorang terhadap sesuatu yang pernah ditelitinya.

Selain itu, empiris ini menghasilkan data yang disebut dengan sebutan bukti empiris. Bukti empiris ini merupakan sumber pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) atau juga percobaan yang telah atau sudah dilakukan. Bukti empiris didalamnya itu berisi mengenai informasi yang membenarkan suatu kepercayaan, baik itu mengenai kebenaran atau juga kebohongan dari suatu klaim empiris.

Rabu, 16 September 2009

Inspirasi Perantau

Pendahuluan 

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi serupa susu (dikenal sebagai lateks) dari getah beberapa jenis tumbuhan, tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari lateks yang digunakan untuk membuat karet adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Lateks diperoleh dengan melukai kulit batangnya sehingga keluar cairan kental yang kemudian ditampung.

Tumbuhan lainnya yang menghasilkan lateks di antaranya adalah anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis lain, suku ara-araan atau Moraceae) sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. 

Pertanian Karet di Lubai

Nenek Moyang  masyarakat Lubai membudidayakan Karet dalam bahasa Lubai disebut Balam sejak berabad-abda silam. Mereka membudidayakan tanaman ini masih sangat sederhana belum ada sentuhan teknologi modern. Pada saat itu bibit langsung diambil dari buah biji karet tanpa melihat apakah itu bibit unggul yang banyak getahnya atau tidak. Mereka belum menggenal istilah persemaian bibit, karena biji-biji karet tersebut langsung ditanam ke lahan pertanian. Cara penanaman Karet tidak menggunakan alat seperti Cangkul dan Tembilang, melainkan biji buah karet langsung ditanam dengan cara melubangi tanah menggunakan kayu yang telah dibuat runcing dalam bahasa Lubai disebut Tugal.

Beberapa generasi Lubai bertani karet dengan cara tradisional yaitu tanpa pembenihan bibit, pola tanam yang tidak teratur, pola pemeliharaan tidak ada. Pada masa itu petani karet hidup dibawah garis kemiskinan, kecuali petani yang mempunyai lahan pertanian luas. Pada era tahun 2002 seiring dengan program pemerintah di desa Jiwa Baru melaksanakan program peremajaan karet rakyat. Masyarakat diarahkan untuk mengikuti program ini, sehingga kebun karet tua dan hutan muda dibabat untuk dijadikan kebun karet dengan program peremajaan karet rakyat.

Masyarakat Lubai menikmati hasil pertanian karet mencapai puncak pada tahun 2006 sampai dengan 2008, ketika itu harga karet di desa Jiwa Baru mencapai harga Rp. 13.500 per kilo gram. Tingkat perekonomian masyarakat meningkat, pola hidup berubah. Kendaraan roda dua rata-rata setiap rumah memiliki 2 (dua) unit. Alat komunikasi seperti Handphone rata-rata setiap rumah memiliki 2 – 4 buah. Pembangunan rumah tempat tinggal sudah mengikuti gaya perkotaan yaitu dibangun dengan permanent. Namun kejayaan pertanian karet Lubai, berakhir karena kena imbas krisis global.

Inspirasi perantau Lubai

Inspirasi yang saya tulis ini hanya sebuah renungan belaka, bukan suatu kajian ilmiah. Ada jenis 3 (tiga) pohon yang menghasilkan getah yaitu Karet ”Hevea brasiliensis”, Beringin ” Ficus benjamina” dan Pulai ”Alstonia scholaris”. Ketiga jenis kayu mempunyai sifat yang sama, sehingga dapat lakukan okulasi pada tiga jenis pohon ini.

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan/perkawinan secara vegetatif dengan menempelkan kulit batang yang satu ke batang lainnya. Okulasi hanya bisa dilakukan pada tanaman yang memiliki kambium/kulit ari. Teknik perbanyakan/perkawinan vegetatif maksudnya adalah teknik perbanyakan/ perkawinan tanaman yang tidak berlangsung secara alami tapi melalui bantuan/intervesi manusia.

Pada tanaman karet, okulasi dilakukan dengan menempelkan kulit batang yang memiliki mata tunas (entres) dengan batang karet lainnya (batang bawah). Entres diambil dari karet yang memiliki produksi tinggi melalui pengujian atau penelitian oleh Balai Penelitian Karet baik dalam maupun luar negeri (klon anjuran). Sedangkan untuk batang bawah diambil dari karet yang rentan terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan akar yang baik. Bahan dan peralatan pendukung yang dibutuhkan pada saat okulasi adalah, batang atas (entres), batang bawah, pisau okulasi, plastik okulasi, asahan dan kain lap.

Ilustrasi pertama :

Okulasi pohon karet dengan pohon beringin. Entres diambil dari karet yang memiliki produksi tinggi melalui pengujian atau penelitian oleh Balai Penelitian Karet baik dalam maupun luar negeri (klon anjuran). Sedangkan untuk batang bawah diambil dari pohon beringin. Pilihlah pohon beringin yang tingginya kira-kira 30 cm dan mempunyai mata tunai yang baik.

Pohon beringin berkembang biak secara genetatif melalui biji yg ada pada buahnya. Kalau kita lihat buah beringin hanya sebesar biji kacang tanah. Jika ini dibelah, didalamnya terdapat ribuan butir biji-biji kecil yg besarnya sama dengan sebutir pasir halus di pantai. Sangat sangat kecil. Dari biji kecil inilah tumbuh sebuah pohon beringin yang hidupnya bisa mencapai umur ratusan tahun. Batangnya kokoh, daunnya lebat dan rindang yg mampu memberikan rasa teduh bagi yg berada dibawahnya. Tinggi pohon dapat mencapai 30 – 35 meter dan berdiameter 40 – 70 cm.

Dari hasil okulasi pohon karet dan beringin diharapkan dapat menghasilkan pohon karet yang mempunyai pohon besar laksana pohon beringin, tahan lama masa produksinya mencapai ratusan tahun dan banyak getahnya. Diperkirakan setiap pohon dapat menghasilkan getah encer sebanyak 5 -7 kilo gram, usia pohon mencapai 15 sampai dengan 20 tahun. Semakin tua usia pohon, getah semakin meningkat jumlah getahnya.

Ilustrasi kedua :

Okulasi pohon karet dengan pohon pulai. Entres diambil dari karet yang memiliki produksi tinggi melalui pengujian atau penelitian oleh Balai Penelitian Karet baik dalam maupun luar negeri (klon anjuran). Sedangkan untuk batang bawah diambil dari pohon pulai. Pilihlah pohon pulai yang tingginya kira-kira 30 cm dan mempunyai mata tunai yang baik.

Pulai dalam bahasa Lubai disebut ”pelawi” termasuk suku kamboja-kambojaan, tersebar di seluruh Nusantara. Di Jawa pulai tumbuh di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m dpl. Pulai kadang ditanam di pekarangan dekat pagar atau ditanam sebagai pohon hias. Tanaman berbentuk pohon, tinggi 20 - 25 m. Batang lurus, diameternya mencapai 60 cm, berkayu, percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal, tersusun melingkar 4 - 9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5 - 15 mm, bentuknya lonjong sampai lanset atau lonjong sampai bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah buram, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 - 23 cm, lebar 3 - 7,5 cm, warna hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai.

Dari hasil okulasi pohon karet dan pulai diharapkan dapat menghasilkan pohon karet yang mempunyai pohon besar laksana pohon pulai mencapai ketinggi 25 meter dan diameter 60 cm, tahan lama masa produksinya mencapai ratusan tahun dan banyak getahnya. Diperkirakan setiap pohon dapat menghasilkan getah encer sebanyak 3- 5 kilo gram, usia pohon mencapai 15 sampai dengan 20 tahun. Semakin tua usia pohon, getah semakin meningkat jumlah getahnya.

Penutup

Inovasi dibidang pertanian karet mestinya dicoba. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Okulasi pohon karet dan ketela pohon menghasil varitas baru yaitu ketela pohon karet, yang dikenal juga ubi kayu karet. Ubi karet menghasil umbi-umbi besar namun tidak dapat dijadi bahan makanan karena umbi-umbi tersebut sifat keras seperti akar karet. Pucuk muda ubi karet dapat dijadikan sebagai lalap-lalapan makan. Jika ubi kayu karet di okulasi dengan ubi kayu maka akan menghasilkan ubi kayu yang menghasilkan umbi yang besar-besar.

Okulasi pohon karet dan pohon beringin akan menghasilkan varitas baru pohon karet yang besar dengan masa produktif yang lama dan dapat menghasilkan getah latek lebih banyak, begitupun hasil daripada Okulasi pohon karet dan pohon pulai akan menghasilkan varitas baru pohon karet yang besar dengan masa produktif yang lama dan dapat menghasilkan getah latek lebih banyak.

Tulisan ini merupakan apa melintasi dipikiran penulis, tanpa melalui penelitian terlebih dahulu. Maka sebab itu, informasi yang pada tulisan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.

Pertanian Tradisional

Pendahuluan

Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Pertanian modern adalah suatu kegiatan usaha bidang pertanian yang mengoptimal segala aspek pendukung seperti kapital, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kapital atau modal usaha yang besar seorang petani modern akan mudah untuk memujudkan impiannya menjadi petani yang sukses. Petani yang memiliki modal yang besar akan mencari lokasi lahan pertanian yang luas dan mudah dijangkau dengan kendaaraan roda empat, mengurus perizinan pembukaan lahan dengan lengkap, memilih teknologi yang tepat dengan tepat guna dan berdaya guna, merekrut tenaga manusia yang mempunyai kompetensi sesuai dengan kebutuhan.

Pertanian tradisional adalah suatu kegiatan usaha bidang pertanian yang menggunakan modal usaha terbatas, menggunakan teknologi sederhana, sumber daya manusia yang direkrut tidak mempertimbangkan kompetensi yang dimilikinya. Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.  Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.

Pola Pertanian Masyarakat Lubai

Kecamatan Lubai (Desa Baru Lubai dan Kurungan Jiwa), tempat kelahiran penulis suatu wilayah di kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Jarak tempuh dari kota Muara Enim lebih kurang 90 KM dan dari kota Palembang lebih kurang 120 KM. Kondisi geografisnya merupakan gugusan dataran rendah, yang dengan sumber daya alam seperti Batu Bara dan Minyak Bumi. Pola pertanian Masyarakat Lubai yang secara geografis berada di pulau Sumatera kebanyakan masyarakat di perkampungan bertani tanaman keras dengan cara yang amat tradisional yaitu bertani dengan pola sub sistem atau dengan kemurahan alam. Di Indonesia baik pulau Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan maupun Papua, pertanian tanaman keras yang diwariskan oleh generasi sebelumnya memiliki pola yang hampir sama, yaitu sub sistem.

Pola bertani ini biasanya menggunakan cara dengan menanam tanaman seperti durian, duku, kemiri, pinang, pisang, asam gelugur, manggis, kemang, cempedak, kecapi, rambai, tampui, aren (secara alami tumbuh sendiri, dibiakkan oleh hewan liar seperti musang), dan lain-lain. Diantara tanaman tersebut, banyak juga tanaman yang sudah ada di lahan karena diwariskan oleh nenek moyang. Pola bertani secara tradisional tersebut sesungguhnya sangat bersahabat dengan alam, arif dan mendukung ekosistem, sebab dengan dengan tanaman yang berbagai jenis di kebun petani akan memelihara berbagai macam hewan tetap hidup karena ketersediaan rantai makanan untuk flora dan fauna yang hidup didalamnya terjaga.

Pola Pertanian Polikultur

Polikultur berasal dari kata poly yang artinya banyak dan culture artinya tanaman. Secara harfiah polikultur berarti model pertanian dengan banyak jenis tanaman pada lahan yang sama. Polikultur bukan berarti model pertanian gado-gado atau juga bukan merupakan tumpang sari, karena model tumpang sari hanya dikenal pada pertanian tanaman semusim. Model pertanian polikultur berbasis pada tahapan dari tahun ke tahun kondisi ekosistem akan lebih baik. Tanaman yang dikembangkan dan kondisi alamnya akan lebih sempurna dan stabil. Selain itu apabila tanaman kerasnya sudah mencapai usia maksimal dan tidak produktif lagi, diameter batangnya sudah sangat besar maka akan menguntungkan petani untuk menebang dan menjual kayunya yang tentunya bernilai ekonomis sangat tinggi.Polikultur akan memadukan berbagai teknologi budidaya yang diselaraskan dengan penology tanaman yang ada dan aspek lokal dan kelestarian sumberdaya alam yang ada. Nenek moyang masyarakat Lubai telah mewariskan pola pertanian polikultur, seperti ada kebun buah-buahan dalam bahasa Lubai disebut “gugok buah-buahan” durian, cempedak, kemang, duku dan sebagainya.

Pola Pertanian Monokultur

Generasi muda Lubai, dengan berbagai aspek pertimbangan telah beralih dari Pola pertanian Polikultur ke Pola pertanian monokultur. Tanam tumbuh nenek moyang seperti kebun buah-buahan ditebangi, hutan rimba dibuka menjadi lahan pertanian kebun Karet dalam bahasa Lubai “bekebun balam”. Berdasarkan pengamatan penulis pada bulan Agustus 2008 di desa Jiwa Baru Kec. Lubai Kab. Muara Enim Prov. Sumatera Selatan, Pohon besar yang tumbuh secara alami dan tanam tumbuhan ditanam nenek moyang telah habis ditebangi. Yang sangat memperihatinkan adalah masyarakat Lubai tinggal dipedasaan yang lahan pertanian berlimpah, akan tetapi untuk kebutuhan hidup sehari-hari harus membeli dari pedagang. Saat ini mereka telah sungkan untuk bertani padi “beume padi dahat”, menanam sayur-sayuran. Waktu mereka banyak tersita kepada bertani Karet.

Bagaimana Kembali Pola Polikultur?

Masyarakat yang bertani dengan pola monokultur dapat kembali ke pola polikultur. Setelah ada musyawarah awal antar anggota keluarga, petani pola monoklutur seperti kebun karet, harus memulai pemetaan lahan yang dimilikinya. Berapa luas kebuh karet yang masih lama  masa produktif, kebon yang sebentar lagi masa produktif dan berapa luas lahan pertanian padi darat.Setelah didapatkan gambar luas kebun karet dan lahan pertanian padi, maka harus diputuskan lahan mana yang akan dijadikan pola pertanian polikultur. Jadi jika tanaman karet yang masa produktif sebentar lagi hendak dikembangkan menjadi tanaman karet dan padi bibit unggul dilahan kering, dalam rangka memaksimalkan lahan dan hasil, maka polikultur adalah konsep yang sangat tepat karena tanaman tua yang tinggi bisa menjadi pelindung dan penyaring sinar matahari agar tidak menerpa tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari secara penuh (50-70 %).

Penataan jarak tanaman ini juga penting agar tidak terjadi persaingan makanan yang dibutuhkan tumbuhan, setiap tumbuhan tentunya membutuhkan unsur makanan utama yang sama dibutuhkan, seperti unsur hara, akan tetapi juga ada yang berbeda, kebutuhan makanannya jika tanaman yang ada sangat berjenis ini akan lebih menstabilkan kondisi tanah dan alam. Jenis tanaman lokal yang sesuai dengan model kebun polikultur adalah petai, durian, pinang, sirsak, langsat, duku dan lain-lain. Alasan-alasan yang dipertimbangkan yakni;
  • Tanaman petai daunnya tidak rimbun, mudah busuk, menyuburkan tanah dan ada musim gugur serta menghasilkan.
  • Durian pohonnya tinggi, buahnya bernilai ekonimis dan daun mudah busuk.
  • Pinang dan kelapa pohon tinggi tidak rimbun (menaungi tumbuhan di bawahnya dari sinar matahari), bernilai ekonomis dan mengundang semut.
  • Sirsak menghasilkan dan mengundang semut yang berfungsi untuk mengendalikan hama dan penyakit.
  • Langsat & duku menghasilkan dan tidak terlalu rimbun.

Selasa, 15 September 2009

Sikap Hidup Bahagia

Sikap Hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap hidup yang positif atau negatif? Apakah kita mempunyai sikap hidup yang optimis ataupun pesimis? Apakah kita mempunyai sikap hidup yang apatis?. Sikap hidup itu ada didalam hati kita masing-masing dan hanya kita saja yang tahu. Sikap hidup seseorang sangat ditentukan oleh cara pandang mendasar yang dimilikinya tentang kehidupan.
  • Lincah : seseorang yang pandai menyesuaikan diri, dimana?, kapan? dan kepada siapapun?
  • Tenang : seseorang yang hati-hati dalam menghadapi orang dan masalah hidup;
  • Halus :  seseorang yang lemah lembut dalam berucap dan roman muka menyejukan hati;
  • Berani : seseorang yang tegas dan kuat dalam menghadapi masalah;
  • Aktif : seseorang yang giat bekerja dan kreatif;
  • Rendah Hati : seseorang yang tidak suka menonjol-menonjolkan diri;
  • Bangga : seseorang yang gembira dan senang.
Tips agar hidup berbahagia sebagai berikut :
  • Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak pernah terjadi. Oleh karenanya hilangkan rasa khawatir dan takut?
  • Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya sepanjang hidup? Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.
  • Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.
  • Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.
  • Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulah kesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.
  • Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-ngingat kebahagiaan di masa lalu.
  • Mungkin sebagian besar orang termasuk saya susah untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna bagi kebahagiaan hidup kita.
  • Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.
  • Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan, bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif, karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal baik yang bisa kita pelajari.
Sumber : dihimpun dari berbagai situs internet.

Senin, 07 September 2009

Etnografi

Pendahuluan :

Studi etnografis biasanya holistik, yang didirikan berdasarkan gagasan bahwa manusia adalah paling baik dipahami dalam konteks mungkin sepenuhnya, termasuk: tempat di mana mereka tinggal, perbaikan yang mereka telah dilakukan pada tempat itu, bagaimana mereka mencari nafkah dan menyediakan makanan, perumahan, energi dan air untuk diri mereka sendiri, apa adat perkawinan mereka, apa yang language (s) mereka berbicara dan sebagainya. Etnografi memiliki koneksi ke beragam genre seperti menulis perjalanan, laporan kantor kolonial, drama dan novel. Banyak ahli antropologi budaya etnografi mempertimbangkan inti dari disiplin. Ini akan menjadi program yang jarang lulusan antropologi budaya yang didn ' t membutuhkan etnografi sebagai bagian dari proses doktor.

Mengevaluasi Etnografi :

Metodologi etnografi biasanya tidak dievaluasi dalam hal sudut pandang filosofis (seperti positivisme dan emosi), etnografi tetap perlu dievaluasi dalam beberapa cara. Sementara tidak ada konsensus mengenai standar evaluasi, Richardson (2000, p.254) memberikan 5 kriteria yang ahli etnografi mungkin menemukan berguna. 

Salah satu metode yang paling umum untuk mengumpulkan data dalam studi etnografi langsung, tangan pertama pengamatan perilaku sehari-hari. Metode umum lainnya adalah wawancara, yang mungkin mencakup percakapan dengan tingkat yang berbeda bentuk dan dapat melibatkan berbicara kecil wawancara panjang. Sebuah pendekatan tertentu untuk menuliskannya mungkin data wawancara silsilah metode. Ini adalah satu set prosedur yang ahli etnografi menemukan dan mencatat hubungan kekerabatan, keturunan dan perkawinan dengan menggunakan diagram dan simbol. Kuesioner dapat digunakan untuk membantu penemuan keyakinan dan persepsi lokal dan dalam kasus penelitian longitudinal, di mana ada kontinu studi jangka panjang suatu kawasan atau situs, mereka dapat bertindak sebagai instrumen yang valid untuk mengukur perubahan dalam individu-individu atau kelompok belajar.

Tipe Etnografi

Etnografi tipikal berusaha untuk menjadi holistik dan biasanya mengikuti garis besar untuk memasukkan singkat sejarah dari budaya yang bersangkutan, sebuah analisis mengenai geografi fisik atau daerah yang didiami oleh orang-orang yang diteliti, termasuk iklim, dan sering termasuk apa panggilan antropolog biologis habitat. Folk pengertian botani dan zoologi disajikan sebagai etnobotani dan bersama ethnozoology referensi dari ilmu-ilmu formal. 

Bahan budaya, teknologi dan sarana subsistensi biasanya diperlakukan berikutnya, karena mereka biasanya terikat dalam geografi fisik dan menyertakan deskripsi infrastruktur. Kekerabatan dan struktur sosial (termasuk usia grading, kelompok sebaya, jenis kelamin, asosiasi sukarela, klan, moieties, dan sebagainya, jika mereka ada) biasanya disertakan. 

Bahasa yang digunakan, dialek dan bahasa sejarah perubahan kelompok lain topik standar. Praktik childrearing, akulturasi dan emik pandangan mengenai kepribadian dan nilai-nilai biasanya mengikuti setelah bagian struktur sosial. Ritus-ritus, ritual, dan bukti lain agama telah lama minat dan kadang-kadang penting bagi etnografi, terutama bila dilakukan di depan publik di mana para antropolog mengunjungi bisa melihat mereka. 

Sebagai etnografi dikembangkan, antropolog tumbuh lebih tertarik dalam waktu kurang nyata aspek budaya, seperti nilai-nilai, pandangan dunia dan apa yang Clifford Geertz disebut sebagai "etos" budaya. Clifford Geertz 's kerja lapangan sendiri menggunakan unsur-unsur dari sebuah fenomenologis pendekatan lapangan, tidak menjiplak hanya perbuatan orang, tetapi unsur-unsur budaya itu sendiri.

Sebagai contoh, apabila dalam sekelompok orang, mengedipkan mata adalah sikap komunikatif, ia berusaha untuk pertama-tama menentukan jenis hal mengedipkan mata mungkin berarti (mungkin berarti beberapa hal). 

Kemudian, ia berusaha untuk menentukan dalam konteks apa yang mengedipkan mata yang digunakan, dan apakah, sebagai salah satu bergerak tentang suatu daerah, berkedip tetap bermakna dengan cara yang sama. Dengan cara ini, batas-batas budaya komunikasi bisa dieksplorasi, berlawanan dengan menggunakan batas-batas linguistik atau gagasan tentang kependudukan. Geertz, sementara masih mengikuti sesuatu etnografi tradisional garis besar, bergerak di luar kerangka untuk berbicara tentang "jaring" bukan "menjabarkan" kebudayaan.


Rabu, 02 September 2009

Ketrampilan Hidup

Apa Life Skills?

Organisasi Kesehatan Dunia ia memiliki keterampilan hidup didefinisikan sebagai, "kemampuan untuk adaptif dan perilaku positif yang memungkinkan individu untuk menangani secara efektif dengan tuntutan dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari ". UNICEF mendefinisikan kecakapan hidup sebagai "perubahan perilaku atau perkembangan perilaku pendekatan yang dirancang untuk mengatasi keseimbangan dari tiga bidang: pengetahuan, sikap dan keterampilan ".

Definisi UNICEF didasarkan pada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa pergeseran perilaku risiko tidak mungkin jika pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berbasis kompetensi tidak ditangani. Kecakapan hidup pada dasarnya adalah kemampuan orang-orang yang membantu mempromosikan kesejahteraan mental dan kompetensi pada orang muda saat mereka menghadapi realitas kehidupan. Kebanyakan pembangunan profesional setuju bahwa kecakapan hidup umumnya diterapkan dalam konteks kesehatan dan kegiatan sosial. Mereka dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang konten: pencegahan penggunaan narkoba, kekerasan seksual, kehamilan remaja, HIV / AIDS dan pencegahan bunuh diri.

Definisi meluas ke konsumen pendidikan, pendidikan lingkungan, perdamaian pendidikan atau pendidikan untuk pembangunan, mata pencaharian dan pendapatan, antara lain. Singkatnya, keterampilan hidup memberdayakan kaum muda untuk mengambil tindakan positif untuk melindungi sendiri dan meningkatkan kesehatan dan hubungan sosial yang positif.

UNICEF, UNESCO dan WHO daftar sepuluh keterampilan hidup inti strategi dan teknik seperti: pemecahan masalah, berpikir kritis, keterampilan komunikasi yang efektif, pengambilan keputusan, berpikir kreatif, hubungan interpersonal keterampilan, selfawareness membangun keterampilan, empati, dan mengatasi stres dan emosi. Kesadaran diri, harga diri dan kepercayaan diri adalah alat penting untuk memahami salah satu kekuatan dan kelemahan. Akibatnya, individu dapat membedakan tersedia kesempatan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan ancaman. Ini mengarah pada pengembangan kesadaran sosial kekhawatiran satu keluarga dan masyarakat. Selanjutnya, adalah mungkin untuk mengidentifikasi masalah yang timbul dalam keluarga dan baik masyarakat.

Dengan keterampilan hidup, seseorang mampu mengeksplorasi alternatif, menimbang pro dan kontra dan membuat keputusan rasional dalam memecahkan setiap masalah atau isu seperti itu muncul. Ini juga mencakup menjadi produktif mampu membangun hubungan interpersonal dengan orang lain. Kecakapan hidup memungkinkan komunikasi yang efektif, misalnya, mampu membeda kan antara mendengar dan mendengarkan dan memastikan bahwa pesan yang ditransmisi kan secara akurat untuk menghindari miskomunikasi dan salah tafsir.

Teori Menetes Ke Bawah.

"Teori menetes ke bawah" sangat berlaku untuk bagaimana remaja kita memperoleh keterampilan hidup yang penting ini. Kekayaan dalam teori baru ini akan penting kecakapan hidup yaitu komunikasi yang tepat dan keterampilan pengambilan keputusan; kemarahan manajemen, keterampilan resolusi konflik; langkah-langkah untuk mengembangkan tanggung jawab, dll). Dengan kata lain, semua keterampilan hidup dipelajari oleh orang tua / orang dewasa kemudian akan bermanfaat bagi pemuda karena surplus kecakapan hidup positif dicapai oleh orang tua / orang dewasa

Pada suatu waktu atau lain kita semua disalin orang lain yang kita kagumi seperti tokoh olahraga, bintang film, seorang pengusaha sukses atau perempuan, atau anggota keluarga. Belajar keterampilan hidup yang penting tidak berbeda. Remaja dan pra-remaja belajar dari orang-orang dengan siapa mereka menghabiskan waktu paling banyak. Orang-orang ini akan menjadi panutan bagi mereka mengembangkan keterampilan hidup. Sebagai orangtua atau orang dewasa lainnya berpengaruh dalam kehidupan seorang anak muda, kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk "menetes ke bawah" pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menjadi sangat penting untuk pembangunan karakter.

Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, verbal dan non-keterampilan komunikasi verbal sangat penting. Sebenarnya, bahasa tubuh, nada suara, ekspresi wajah, dan non-Verbal yang tidak sesuai dengan pesan verbal Anda memberi dapat sangat mengganggu kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan jelas. Ketika kita model yang jelas, konkret kemampuan komunikasi, karena yakin bahwa kata-kata kita sendiri dan non-verbal isyarat yang cocok, kita bisa mengajarkan keterampilan ini setiap hari.

Selain itu, pengambilan keputusan keterampilan dapat mengurangi jumlah "keputusan sekejap" seorang anak muda tergoda untuk membuat. Ketika membuat keputusan, kami dapat meninjau dengan pemuda-pemuda kita langkah-langkah kita digunakan untuk membuat keputusan itu. Hal ini dapat meningkatkan hasil-hasil yang positif dan karenanya meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab.

Apa Komponen Utama Life Skills?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan kecakapan hidup tiga komponen:
  1. Keterampilan berpikir kritis / keterampilan Pengambilan keputusan - termasuk keputusan / keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan pengumpulan informasi. Individu juga harus terampil di masa depan mengevaluasi konsekuensi dari tindakan mereka sekarang dan tindakan orang lain. Mereka perlu untuk dapat menentukan alternatif solusi dan untuk menganalisis pengaruh nilai-nilai mereka sendiri dan nilai-nilai orang-orang di sekitar mereka;
  2. Interpersonal / Komunikasi keterampilan - termasuk verbal dan non-verbal komunikasi, aktif mendengarkan, dan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan memberikan pakan belakang. Juga dalam kategori ini, adalah negosiasi / penolakan ketegasan keterampilan dan keahlian yang yang secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk mengelola konflik. Empati, yang merupakan kemampuan untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan orang lain, juga merupakan kunci keterampilan interpersonal. Teamwork dan mencakup kemampuan untuk bekerja sama mengungkapkan rasa hormat terhadap orang-orang di sekitar kita. Pengembangan keterampilan ini memungkinkan remaja untuk dapat diterima dalam masyarakat. Keterampilan ini mengakibatkan penerimaan norma-norma sosial yang memberikan dasar bagi perilaku sosial dewasa.
  3. Mengatasi dan keterampilan pengelolaan diri mengacu pada keterampilan untuk meningkatkan lokus internal kontrol, sehingga individu percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan di dunia dan mempengaruhi perubahan. Harga diri, kesadaran diri, evaluasi diri keterampilan dan kemampuan untuk menetapkan sasaran juga merupakan bagian dari kategori yang lebih umum dari keterampilan manajemen diri. Kemarahan, kesedihan dan kegelisahan semua harus ditangani, dan individu belajar untuk mengatasi kerugian atau trauma. Stres dan manajemen waktu adalah kunci, seperti juga berpikir positif dan relaksasi teknik.

UNICEF mempromosikan pemahaman bahwa pendekatan keterampilan hidup dapat berhasil, jika dilakukan secara bersama-sama berikut ini:
  1. Keterampilan-ini melibatkan kelompok psikososial dan keterampilan interpersonal (dijelaskan dalam bagian 3) yang saling terkait satu sama lain. Misalnya, keputusan kemungkinan melibatkan pemikiran kreatif dan kritis komponen dan nilai-nilai analisis.
  2. Con tenda - Untuk secara efektif mempengaruhi perilaku, keterampilan harus dimanfaatkan dalam suatu area konten. "Apa yang kita membuat keputusan mengenai?" Belajar tentang keputusan akan lebih bermakna jika konten relevan dan tetap konstan. Konten seperti daerah-daerah seperti yang dijelaskan bisa penggunaan narkoba, HIV / AIDS / STI pencegahan, pencegahan bunuh diri atau pelecehan seksual. Apa pun area konten, keseimbangan dari tiga unsur perlu dipertimbangkan: pengetahuan, sikap dan keterampilan.
  3. Metode - Keterampilan pendidikan berbasis r tidak dapat occu ketika tidak ada interaksi di antara peserta. Hal itu bergantung pada kelompok-kelompok orang untuk menjadi efektif. Interpersonal dan keterampilan psikososial tidak dapat dipelajari dari duduk sendirian dan membaca buku. Jika ini Pendekatan ini akan berhasil, semua tiga komponen, keterampilan hidup, konten dan metode harus berada di tempat. Ini secara efektif berarti bahwa keterampilan hidup dapat dipelajari melalui penggunaan metode tertentu dan alat.

Minggu, 02 Agustus 2009

Moral

Kata moral juga sering disinonimkan dengan etika, yang berasal dari kata ethos dalam bahasa Yunani Kuno, yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, atau cara berfikir. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 237) etika diartikan sebagai 
  1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
  2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan
  3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. 
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda. 

Widjaja (1985: 154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Al-Ghazali (1994: 31) mengemukakan pengertian akhlak, sebagai padanan kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.

Wila Huky, sebagaimana dikutip oleh Bambang Daroeso (1986: 22) merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensip rumusan formalnya sebagai berikut : 
  1. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan tertentu. 
  2. Moral adalah ajaran tentang laku hidup yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.
  3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik , sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.
Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas perlu diberikan ulasan bahwa substansi materiil dari ketiga batasan tersebut tidak berbeda, yaitu tentang tingkah laku. Akan tetapi bentuk formal ketiga batasan tersebut berbeda. 

Batasan pertama dan kedua hampir sama, yaitu seperangkat ide tentang tingkah laku dan ajaran tentang tingkah laku. Sedangkan batasan ketiga adalah tingkah laku itu sendiri Pada batasan pertama dan kedua, moral belum berwujud tingkah laku, tapi masih merupakan acuan dari tingkah laku. 

Pada batasan pertama, moral dapat dipahami sebagai nilai-nilai moral. Pada batasan kedua, moral dapat dipahami sebagai nilai-nilai moral atau norma-norma moral. Sedangkan pada batasan ketiga, moral dapat dipahami sebagai tingkah laku, perbuatan, atau sikap moral. 

Namun demikian semua batasan tersebut tidak salah, sebab dalam pembicaraan sehari-hari, moral sering dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih kongkrit dari itu , moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran, nilai, prinsip, atau norma.

Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. 

Etika sering disamakan dengan pengertian akhlak dan moral, ada pula ulama yang mengatakan bahwa akhlak merupakan etika islam. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. 

Etika adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat.

Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Ethics arti sebenarnya adalah kebiasaan. Namun lambat laun pengertian etika berubah, seperti sekarang. Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai buruk dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat dicerna akal pikiran. 

Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah etika berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan dan tidak pula tergantung dengan dasar moral yang berubah-ubah.

Etika sangat erat kaitannya dengan perilaku, perbuatan, dan tingkah laku suatu individu. Dengan begitu, umumnya, etika akan terbentuk secara alami akibat adanya perilaku, perbuatan, dan tingkah laku dari individu tersebut.

Flora

Kata Flora berasal dari bahasa latin yakni Flora, yang mana bisa diartikan sebagai alam tumbuhan atau nabatah yang mana menyangkut semua aspek yang mengenai macam jenis tumbuhan dan tanaman.

Kata Flora berasal dari bahasa latin yakni Flora, yang mana bisa diartikan sebagai alam tumbuhan atau nabatah yang mana menyangkut semua aspek yang mengenai macam jenis tumbuhan dan tanaman. Biasanya dalam penggunaanya akan selalu di beri imbuhan dengan nama geografis, misalnya saja nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Eropa. kesimpulan nya berarti Flora ialah sebagai alam tumbuhan atau nabatah yang mana menyangkut semua aspek mengenai macam jenis tumbuhan dan tanaman.

Pengelompokan berbagai jenis tumbuhan ke dalam flora didasarkan pada wilayah, iklim, perioda, atau lingkungan tertentu. Wilayah-wilayah atau daerah yang berbeda secara geografis, misalnya pada pegunungan yang dibandingkan dengan daerah dataran, biasa memiliki jenis flora yang berbeda.

Flora berdasarkan lingkungan, keadaan atau mempunyai sifat yang khusus yaitu : 
  • Flora asli yaitu dafat berbagai jenis tumbuhan asli, yang hidup pada wilayah tertentu.
  • Flora tanaman (pertanian dan hortikultura) yaitu mencakup berbagai jenis tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan oleh manusia.
  • Flora gulma ialah daftar berbagai macam jenis-jenis tumbuhan yang keberadaanya tidak diinginkan untuk tumbuh di lahan pertanian atau tempat lainnya, yang disusun serta dipelajari yang berkaitan dengan usaha dalam memberantas atau mengendalikan tumbuhan tersebut.

Fauna

Kata fauna berasal dari bahasa latin yang arti nya alam hewan. Dalam mitologi Romawi, kata fauna dapat diartikan sebagai kakak dari faunus, yang artinya sebagai roh yang baik hutan dan daratan. jadi pengertian Fauna adalah sebuah lingkungan hewan yang mencakup semua jenis hewan dan kehidupannya yang berada diwilayah dan masa tertentu. 

Fauna atau hewan yang ada dipermukaan bumi penyebaran nya dipengaruhi oleh suatu keadaan lingkungan sekitar yang sesuai untuk tempat tinggal hidupnya. Bila suatu kelompok fauna sudah tidak sesuai lagi untuk ditinggali di daerah tertentu, kelompok fauna itu akan melakukan sebuah migrasi atau perpindahan ke daerah lain. secara garis besar, daerah pesebaran fauna di dunia dapat diklasifikasikan menjadi delapan wilayah persebaran.

Pengelompokan hewan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

Herbivora, Istilah herbivora dipakai untuk menyebut hewan yang memakan jenis tumbuh-tumbuhan. Ciri-ciri hewan herbivora umumnya berkaki empat, hewan mamalia, dan hidup di daratan. Contoh hewan herbivora yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, kelinci, dan kerbau. Kelompok burung pemakan biji-bijian juga termasuk dalam jenis herbivora.

Karnivora, Istilah karnivora dipakai untuk menyebut hewan pemakan daging. Ciri-ciri fisik yang terdapat pada hewan jenis ini umumnya mempunyai gigi taring atau gigi-gigi yang berjumlah banyak dan tajam serta cakar atau kuku yang kuat. Beberapa di antaranya mempunyai bisa atau racun untuk melumpuhkan mangsanya. Contoh hewan karnivora yaitu singa, macan, harimau, kucing, anjing, ular, burung elang, dan buaya.

Omnivora, Istilah omnivora dipakai untuk menyebut hewan pemakan segala. Jenis hewan ini bisa memakan tumbuhan, biji-bijian, mau pun hewan lainnya. Contoh hewan pemakan segala yaitu babi, ayam, tikus, dan beberapa jenis unggas.

Duit


Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Duit (bahasa Belanda: duit, bahasa Jerman: deut) adalah sebutan informal untuk uang dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.

Siapapun yang hidup muka bumi ini mempunyai keinginan banyak Duit. Karena Duit itu dapat menyelesaikan pekerjaan. Mau Pesta pernikahan memakai Duit, bahkan ingin dikuburkanpun pakaia Duit. Memang sungguh luarbiasa pengaruh dari Duit. Setiap saat manusia, sebaik memang menempatkan Duit sebagai perioritas pertama didalam aktivitas kehidupannya. Duit yaitu Doa, Usaha, Iman dan Taqwa akan membawa anda bahagia dunia sampai akhirat nanti...

Muhammad Rosulullah sholallaahu 'alaihi wassalam bersabda, “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam -pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang.” (HR. Al-Hakim).

Pengertian Doa 

Do'a itu bermakna seruan, jadi berdoa itu artinya menyeru, menucap, memanggil. Sedangkan secara istilah “doa” adalah suatu permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah Ta'ala sebagai penguasa alam semesta, seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya.

Pengertian Usaha

Upaya itu bermakna kegiatan manusia untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika secara khusus didefinisikan, istilah bisnis dapat ditafsirkan dalam banyak indra dan sangat tergantung di mana istilah bisnis ini digunakan. Dalam bidang bisnis misalnya, perusahaan biasanya identik dengan kegiatan bisnis, sementara di dunia fisika, upaya adalah faktor dalam perpindahan dengan gaya.

Pengertian Iman 

Iman itu bermakna membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah Ta'ala itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Pengertian Taqwa

Taqwa itu bermakna memelihara diri dari siksaan Allah Ta'ala, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.




Bertani

Bertani (kata kerja) Bercocok tanam. Mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata bertani adalah bercocok tanam. Arti lainnya dari bertani adalah mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Bertani berasal dari kata dasar tani.

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan bahan mentah bagi industri, seperti serealia untuk minuman beralkohol, buah untuk jus, dan wol atau kapas untuk penenunan dan pembuatan pakaian. (wikipedia)

Pertanian sebagai serangkaian kegiatan yang saat dibutuhkan oleh manusia dengan banyak mengandung makna secara sempit dan luas. Sehingga secara spesifiknya banyak pendapat dan pandangan yang muncul terkait dengan bidang ini.

Pertanian tradisional adalah model pengembangan pertanian yang bersifat ekstensif dan belum memaksimalkan input yang ada, hal ini menjadi penyebab bahwa adanya sifat tak menentu karena tempat untuk melakukan cocok tanam yang masih berpindah-pindah. Sehingga pertanian tradisional merupakan pertanian yang akrab dengan lingkungan karena tidak ada penggunaan pestisida selama proses produksi.