Kamis, 25 November 2021
Public Speaking
Webinar
Rabu, 24 November 2021
Tipe Kinestetik
- Memiliki reaksi yang cepat. Ini dikarenakan anak dengan tipe gaya belajar kinestetik memiliki koordinasi mata dan tubuh yang bagus sehingga memudahkannya dalam bereaksi.
- Ingatan motorik yang sangat baik. Sehingga mampu membuat tipe gaya belajar kinestetik mudah menirukan suatu hal dalam waktu singkat terutama gerakan.
- Senang melakukan eksperimen. Tipe gaya belajar kinestetik sangat senang melakukan eksperimen karena dapat mempraktekan kemampuan yang telah dipelajari.
- Terampil dalam olahraga, seni serta drama. Olahraga, seni dan drama merupakan pelajaran yang membutuhkan gerakan untuk dapat mempelajarinya. Oleh karena itu, tipe gaya belajar kinestetik biasanya unggul dalam pelajaran ini.
Tipe Auditori
Tipe Visual
Tipe bergaya belajar visual
Tipe ini yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajar an yang digunakan sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung atau menggambarkannya di papan tulis.
Tipe gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, orang dengan tipe visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
- Dapat mengingat tulisan dan bacaan dengan cepat. Tipe gaya belajar visual mampu membayangankan bacaan dan tulisan yang ada dalam otak dengan baik sehingga menjadikannya cepat mengingat segala bacaan dan tulisan. Ini juga membuat anak dengan tipe gaya belajar dapat mempelajar ejaan atau spelling, tata bahasa atau grammar dengan baik.
- Mampu mengingat diagram, bagan maupun peta. Anak dengan tipe gaya belajar visual dapat memahami diagram, bagan maupun peta dengan baik. Selain itu juga mampu memvisualisasikan gambarannya dengan tepat dalam otaknya.
- Mahir dalam desain dan seni. Tipe gaya belajar visual umumnya sangat terampil menyalurkan ide-ide ke dalam sesuatu yang berbentuk visual seperti menggambar maupun desain. Selain tipe gaya belajar visual biasanya suka menggunakan warna-warna untuk menghafal sesuatu.
- Dapat menemukan perbedaan atau kesalahan pada suatu objek maupun gambar. Otak tipe gaya belajar visual akan bekerja dengan sangat fokus saat melihat gambar sehingga dapat dengan mudah menemukan apabila ada keslahan atau perbedaan gambar maupun objek. Bahkan yang paling kecil.
Do'a Hutang
Berpikir Imajinatif
Berpikir Kreatif
Selasa, 23 November 2021
Literasi
- Menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik.
- Menciptakan budaya membaca di sekolah dan masyarakat.
- Meningkatkan pengetahuan dengan membaca berbagai macam informasi bermanfaat.
- Meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan.
- Membuat seseorang bisa berpikir kritis.
- Memperkuat nilai kepribadian.
- Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
- Membuat otak bisa bekerja optimal.
- Menambah wawasan.
- Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
- Mengembangkan kemampuan verbal.
- Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
- Melatih fokus dan konsentrasi.
- Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.
Bukti Empiris
Bekarang Ikan
Tumbuhan Serai
Minggu, 21 November 2021
Sabtu, 20 November 2021
Kehidupan beragama
Kesenian
Tambahi pule hampai Mengale,
Kaye di rantau si jurai Lubai,
Jangan lupekan sanak ye sare.
Betanam Sehai di tengah ume,
Sebab sehai banyak gunenye,
Perantauan Lubai jadi jeme,
Kalu balek duson nganca'i base.
Betanam Sehai banyak gunenye,
Masukan ke pindang ilok hasenye,
Balek ke duson jangan bebase,
Pugok ngan ninek dek tau retinye.
Sangkan kami betanam Sehai,
Untuk campuran gulai ahi riaye,
Sangkan kami merantau nei Lubai,
Untuk merubah nasib kami jeme sare.
Betanam Sehai banyak gunenye,
Masukkan ke pindang ilok hasenye,
Balek ke duson kami galak bebase,
Karene lahi nei Lubai lah cukup lame.
Strafikasi Sosial
Bahasa
- Kata-kata mengenai anggota badan : kepala - kepale, rambut - gumbak, telinga - cuping, hidung - idung, bibir - bibih, lidah - lidah, gigi - gigi, mulut - mulut, mata - mate, tangan - tangan, perut - busung, kaki - keteng.
- Kata-kata mengenai cuaca : panas - panas, hangat - angat, dingin - dingen.
- Kata-kata mengenai alam : angin - angen, hujan - ujan, petir - petih, guruh - guroh, kilat - kilat, langit - langet, matahari - mateahi, bulan - bulan, bintang - bintang, gunung - gunong, bukit - buket, sungai - batang ahi, laut - laut.
- Kata-kata mengenai hewan : ayam - ayam, kambing - kambeng, sapi - sapi, kerbau - kebau, itik - itek, bebek - bibek, angsa - angse, ular - ulah, buaya - buaye, biawak - biawak, ikan - ikan, kura - kuhe, anjing - anjeng, kucing - kuceng, kera - kehe, siamang - siamang, rusa - huse, gajah - gajah.
- Kata-kata mengenai warna : merah - abang, hijau - ijau, hitam - itam, coklat - cokelat, putih - puteh, kuning - kuneng, merah muda - abang mude.
- Kata-kata mengenai bilangan : satu - sikok, dua - due, tiga - tige, empat - empat, lima - lime, enam - enam, tujuh - tujoh, delapan - lapan, sembilan - sembilan, sepuluh - sepuloh.
- Kata-kata mengenai kata kerja : makan - makan, minum - minum, mandi - mandi, tidur - tiduh, bangun - bangun, lari - lahi, jalan - jalan, pergi - pegi, pulang - balek.
- Kata-kata mengenai pertanyaan : bagaimana - makmane, dimana - dimane, kapan - kebile, siapa - sape.
- Kata-kata mengenai nama buahan : gandaria - haman, manggis - manggus, mangga - mangge, jeruk - limau, kelapa - niuh, durian - duhian, nangka - nangke, cempedak - temedak, pisang - pisang, kecapi - setul, rambutan - hambutan, nanas -nanas, karet - balam.
Organisasi Sosial
Adat Perkawinan :
Mata Pencaharian
- Priode pemerintahan Hindia Belanda : Mata Pencaharian masyarakat Lubai sebagian besar hidup dari tanahnya menjadi peladang yang berpindah, bercocok tanam Pisang, Ubi Kayu, berkebon Karet atau Para.
- Priode awal kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan tahun 1990 selain menjadi petani, sebagian lagi ada yang beternak Ayam. Berburu Rusa dan menangkap ikan di Sungai Lubai.
- Pada periode tahun 1990-2010 : Mata Pencaharian masyarakat Lubai mayoritas masyarakat menjadi petani kebun Karet atau para. Sebagian lagi ada yang menanam Nanas dan Jeruk. Mata pencaharian penduduk yang lain, ada yang menjadi Guru, Pegawai Negeri Sipil, sub keagenan Getah Karet. Getah Karet ini biasanya oleh petani dijual setiap hari Rabu, kepada sub keagenan. Keagenen atau sering juga disebut tokeh Karet berada di Kota Prabumulih.
Sistem Kekerabatan
- Keanggotaan dalam sebuah Keluarga Inti (Nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah ”Bak”, Ibu ”Umak” dan anak-anak kandung, anak angkat maupun adopsi yang belum kawin, atau Ayah dengan anak-anak yang belum kawin atau Ibu dengan anak-anak yang belum kawin.
- Keanggotaan dalam sebuah Keluarga Luas (Extended family), yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah ”Bak”, Ibu ”Umak”, Anak-anak baik yang sudah kawin atau belum, Cucu ”Cucung”, Orang tua ”Jeme tue”, Mertua maupun kerabat-kerabat lain yang menjadi tanggungan kepala keluarga.
- Keanggotaan dalam sebuah Keluarga Bilateral adalah dikenal dengan istilah Jurai atau gugok. Sejurai atau segugok berarti satu keturunan dari pihak Ayah ”Bak”. Sebutan untuk Anak Wak Laki-laki dan Paman ”Mamang ”Bapang dek beradek” Sebutan untuk Anak Wak Prempuan dan Tante ”Bibi ”Dek beradek Bak, kelawai muhanai” Harta warisan biasanya hanya didapat dari pihak Ayah.
- Keanggotaan dalam sebuah Keluarga Unilateral adalah semua anggota Keluarga Bilateral ditambah dengan sanak keluargam dari pihak Ibu seperti Saudara Laki-laki Ibu, Saudara Prempuan Ibu, Kemenakan dari pihak Ibu, Wak, Paman dan Tante dari pihak Ibu.
Perlengkapan Hidup
- Baju Kurung. Baju kurung adalah baju panjang untuk perempuan, ukuran panjangnya sampai kelutut, ada dibagian dadanya dibelah dan juga tidak. Pengertian kurung secara tidak langsung telah membawa arti mengurung atau menutup anggota tubuh. Cara berpakaian seperti ini sesuai dengan konsep berpakaian cara Melayu setelah kedatangan Islam, sehingga istilah ‘kurung’ diartikan sebagai baju yang longgar dan panjang.
- Baju Teluk Belanga. Baju Teluk Belanga atau dalam bahasa Lubai disebut baju Teluk Belange. Potongan atau model baju Teluk Belanga pada bagian lehernya hanya di jahit dengan sulaman. Pelengkap dari pakaian ini adalah kain songket yang dipakai dari batas pinggul sampai batas lutut.
- Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berliku-liku, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-guratan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Keris dalam bahasa Lubai disebut ”kehis”, biasanya dimiliki secara turun temurun.
- Tumbuk Lada. Senjata adat ini berbentuk menyerupai badik milik masyarakat bugis, namun memiliki gagang yang lurus, hampir juga menyerupai keris hanya tidak bergelombang. Selain untuk berburu senjata ini juga dipergunakan untuk berperang. Tumbuk Lada dalam bahasa Lubai disebut Tumbak Lade adalah sejenis mirip pisau dan biasanya penuh dengan karatan dan banyak racun.
- Tombak dalam bahasa Lubai disebut ”kujur”. Senjata adat ini hampir semua masyarakat suku di Indonesia memiliki alat ini, karena senjata ini lebih memudahkan perburuan, tinggal dilempar saja dan ujungnya yang dipasang semacam belati akan memberikan beban dan tombak pasti bergerak lurus. Selain untuk berburu senjata adat ini juga pernah dipakai untuk berperang.
- Trisula atau trishula atau serampang (Sanskerta: trishul) adalah tombak bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga tombak. Juga disebut trident dalam bahasa Inggris. Trisula juga digunakan oleh retarii, gladiator dengan penampilan seperti nelayan (membawa jaring).
- Pedang bentuknya menyerupai mandau dan parang hanya saja pada kedua sisi pisau memiliki ketajaman yang sama dan ujungnya dibuat tajam. Pedang lebih sering digunakan untuk berperang dibanding untuk berburu.
Tumbuhan Cempaka
Tumbuhan Kantil
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.
Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi.
Tumbuhan Jabon
- Daun. Daun tanaman jabon bisa digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, ekstrak daun jabon dapat diolah menjadi nanopartikel perak. Dimana hasil olahannya dapat digunakan untuk memperkuat permukaan suatu jenis logam. Tidak hanya itu daun jabon juga mengandung antimikroba yang biasa digunakan sebagai obat kumur penghilang bakteri di mulut.
- Akar. Selain batang kayu dan daunnya, akar pohon jabon juga bisa dimanfaatkan. Kulit dari akar pohon jabon dapat dijadikan sebagai bahan pewarna alami.
- Bunga. Untuk bagian bunganya, biasanya digunakan untuk bahan utama pembuatan attar, yaitu parfum khas dari India. Jenis parfum tersebut dibuat dengan mengkombinasikan bunga jabon dengan tanaman sandalwood.
- Pertama kali saya melihat pohon Jabon pada tahun 1971, ketika keluarga saya membuka lahan perkebunan kopi di pedukuhan Sekampung Kuning, desa Datar Lebuai, kecamatan Air Naningan, kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung. Lahan yang dijadikan kebun Kopi oleh ayahanda penulis adalah Rimba belantara dan didekat Rimba belantara tersebut ada belukar bekas lahan ladang padi yang sudah berumur 4 tahun. Pada belukar bekas ladang padi tersebut terdapat beberapa pohon-pohon yang tumbuh subur seperti : pohon Nelong, pohon Terap, pohon Pisang hutan dan beberapa pohon yang tumbuh lurus, daunnya lebar-lebar ayahanda penulispun tidak tau namanya. Sampai keluarga saya meninggalkan lahan kebun Kopi tersebut pada tahun 1998, nama pohon tersebut belum tau namanya. Setelah saya mencari informasi kedunia maya pada tanggal 28 Oktober 2012, akhirnya saya menemukan nama kayu yang pernah tumbuh dibelukar milik keluarga kami yaitu pohon Jabon alias Jati Bongsor.
- Kesan penulis terhadap kayu Jabon, suatu ketika penulis dan pengurus Pembinaan Bintal Islam pada tanggal 18 Agustus 2012, membagikan zakat mal pegawai lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Lampung. Ketika kami mengunjung rumah panti asuhan di kelurahan Tanjung Senang kota Bandar Lampung, saya melihat beberapa pohon Jabon ditanam didekat rumah panti asuhan tersebut. Saat saya melihat pohon-pohon Jabon yang ditanam teratur, tumbuh dengan subur batangnya sudah mencapai ketinggian 5 meter, saya sangat terkesan melihatnya dan saya teringat seperti pernah melihat pohon-pohon ini namun saya tidak tau namanya.
- Pada tanggal 17 Oktober 2012, saya pergi mencari kambing ke desa Karang Anyar, kecamatan Jati Agung, kabupaten Lampung Selatan, tanpa sengaja saya melihat dipinggir jalan pada lahan milik warga setempat ditanam pohon-pohon Jabon yang ketinggiannya sudah mencapai 6 meter.
- Pada tanggal 21 Oktober 2012, saya pergi ke resepsi pernikahan saudara di perumahan Rupi indah di desa Rupi, kecamatan Suka Bumi, kabupaten Lampung Selatan, ketika saya melintas didekat kampus Institut Agama Islam Negeri Bandar Lampung, kembali saya melihat bibit-bibit pohon Jabon.
Tumbuhan Kabau
Tumbuhan Petai
Pendahuluan