Kamis, 23 Juli 2009

Desa Lubai

Beberapa tahun yang lalu, penulis sempat menanyakan makna nama-nama Desa di Lubai. Dari hasil wawan cara dengan orang-orang tua, ternyata mereka tidak dapat memberikan arti nama-nama desa Lubai secara akurat. Tulisan ini hanya sekedar upaya memberikan ulasan dari makna nama-nama desa kita di Lubai.

Berdasarkan hasil penelitian, pada jaman dahulu terdapat wilayah tanah menjorok ke sungai Lubai yang dijadikan tempat pangkalan mandi. Kemala adalah batu yang indah dan bercahaya berasal dari binatang, banyak khasiatnya dan mengandung kesaktian. Kemala dapat diartinya Mahkota Raja atau Ratu. Tanjung Kemala dapat di artikan mahkotanya desa-desa di sepanjang sungai Lubai dan merupakan desa tua di wilayah Lubai, keberadaan sudah ada sejak Hindia Belanda.

Berdasarkan hasil penelitian, pada jaman dahulu terdapat wilayah di desa Gunung Raja, tidak terdapat sebuah gunungpun dan tidak ada seorang rajapun, maka penamaan desa tersebut merupakan tempat yang dianggap terhormat pada zaman pemerintahan sistem marga di Lubai.

Berdasarkan hasil penelitian, Nama desa Jiwa Baru berasal dari kata jiwa yang memiliki arti seluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan dan kata baru yang memiliki arti belum pernah ada dilihat sebelumnya. Desa Jiwa Baru merupakan hasil merger dua desa yaitu Kurungan Jiwa dan Baru Lubai.

Berdasarkan hasil penelitian, secara kasat mata di desa ini tidak terlihat keberadaan Gunung, karena desa ini didirikan pada dataran rendah yang rata. Para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya yang bertempat tinggal disini, aman dan nyaman.

Berdasarkan hasil penelitian, walaupun Kota Baru hanya sebuah desa tapi masyarakatnya telah berinteraksi sosial gaya perkotaan, seperti cara berpakaian, cara komunikasi seperti masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan.

Berdasarkan penelitian, bahwa pohon Beringin banyak tumbuh didekat sungai Lubai, tumbuh liar dan tidak dipelihara. Para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya yang bertempat tinggal disini merasa kesejukan hati, laksana berteduh dibawah pohon Beringin.

Berdasarkan hasil penelitian, jika kata Aur ditambah huruf a menjadi Aura, maka menurut ilmu Fengshui adalah suatu energi yang tidak nampak dengan mata, namun ada dialam ini. Aura terdiri dari Aura Positif dan Aura Negatif. Jika kata Aur huruf u diganti menjadi i, maka akan dibaca menjadi Air. Para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya, ingat bahwa keberadaan desa ini dekat dengan batanghari Lubai.

Desa Air Asam 
Berdasarkan penelitian, bahwa didekat desa ini ada sebuah sungai bernama batanghari asam. Nama desa ini nama sungai yang berada didekat desa tersebut.

Berdasarkan penelitian, nama ini diambil dijadikan nama sebuah desa, dikarenakan para tokoh yang mendirikannya desa tersebut bermaksud, setelah lama menanti terbentuk sebuah desa definitif, akhirnya penantian itu terwujud. Desa merupakan pemekaran dari desa induk Beringin.

Berdasarkan penelitian, nama desa ini berasal dari kata Pa·gar adalah yang digunakan untuk membatasi mengelilingi, menyekat pekarangan, tanah, rumah, kebun dan arti kata De·wa adalah roh yang dianggap atau dipercayai sebagai manusia halus yang berkuasa atas alam dan manusia.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya yang bertempat tinggal disini mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang dan mempunyai tatanan masyarakat yang mulia.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini, berharap desa ini akan melahirkan putra-putri yang selalu unggul atau sukses meraih cita-citanya.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini mufakat memberi nama Lecah, melihat pada pendirian desa ini kondisi tanah yang berair atau berlumpur. Karena desa ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari suatu tempat tinggal para petani Karet, berasal dari beberapa desa sipanjang aliran batanghari Lubai.

Berdasarkan penelitian, bahwa para tokoh yang mendirikan desa ini mengharapkan bahwa para penduduk desa yang pergi jauh merantau, maka akan selalu mengingat desa tempat kelahiran, desa selalu terkenang dihati dan suka membuat hari rindu ingin pulang.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini, bermufakat memberi nama desa ini dengan nama sungai yang melintas yaitu batanghari Lubai. Penduduk yang bertempat tinggal di desa ini, penuh dengan kesejahteraan, sehingga hidupnya makmur. Karena kalau sudah makmur pasti sejahtera, dan tidak mungkin sejahtera kalau tidak makmur.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini, bermufakat memberi nama desa ini dengan nama sungai yang melintas yaitu batanghari Lubai. Dengan harapan walapun desa ini baru, namun mempunyai wilayah yang diakui keradaannya oleh masyarakat yang tinggal disepanjang aliran batanghari Lubai.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini, berharap desa ini akan berkemban laksana bunga sedang mekar nan indah dipandang mata, jaya selalu kehidupan masyarakatnya. Adapun maksud menggunakan nama desa dengan kata Mekar untuk mengingatkan pada generasi selanjut bahwa ini merupakan hasil dari pemekaran desa di wilayah kecamatan Lubai.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini berharap, desa ini akan memberikan kepada penduduknya sumber pendapatan untuk mendukung kehidupan yang mulia, atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya sebelum berdomisli disini.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya yang bertempat tinggal disini mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang dan mempunyai tatanan masyarakat yang berbudi mulia. Berdasarkan penelitian, bahwa desa ini terletak tidak terlalu dari desa tua di wilayah lubai yaitu Karang Agung. Maka nama desa ini mengambil nama depan yaitu Karang.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini berharap para penduduknya yang bertempat tinggal disini mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang dan mempunyai tatanan masyarakat yang baik laksana sari bunga. Berdasarkan penelitian, bahwa desa ini terletak tidak terlalu dari desa tua di wilayah lubai yaitu Karang Agung.

Berdasarkan penelitian, para tokoh yang mendirikan desa ini berharap mendapatkan keindahan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya, menjadi sumber kehidupan dari masyarakat yang bertempat tinggal disini.

Demikian, sekilas arti nama desa-desa di Lubai. Tulisan bukanlah merupakan kajian ilmiah, untuk mencari kebenaran suatu fakta dilapangan, melainkan hanya persepsi penulis belaka, dan tanpa ada maksud tertentu. Ucapan permohonan maaf penulis kepada para pejabat dilingkungan kecamatan Lubai dan Lubai Ulu yaitu : Bapak camat beserta Staf, Para Kepala desa se kecamatan Lubai dan Lubai Ulu, Para kepala dusun, Tohoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat se kecamatan Lubai, apabila didalam tulisan ini, ada kata yang berkurang berkenan dan terdapat silang pemahaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar