Pagi yang sejuk, awal Januari 1970 saat itu penulis masih kanak-kanak sering melintas ditengah Danau Jambu Rumbai, dengan cara meniti sebuah jembatan dari batang kayu. Danau Jambu Rumbai terletak di desa Jiwa Baru, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan.
Danau ini menawarkan pesona alam yang indah. Hamparan air yang biru menyatu dengan alam sekitarnya, Pohon Karet, Pohon Gelam yang kalau sedang berbuah nampak warna putih dari kejauhan, Pohon Cempedak, Pohon Kemang (Binjai) yang berdiri kokoh di tepi danau, seakan memanggil kita untuk menikmati keindahan danau ini.
Ikan-ikan banyak berkeliaran seperti : Ikan Betok, Ikan Gabus, Ikan Lele, dan sebagainya. Selain ini dihuni oleh ikan, banyak tumbuhan pohon Gabus nenambah keindahan danau ini.
Peningkatan Gulma Air
Tingginya produktifitas dan kesuburan Danau Jambu Rumbai, terlihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan gulma air pada perairan danau dimana luas penutupannya mencapai 40 %. Hal ini dapat menjadi ancaman karena membantu mempercepat proses pendangkalan Danau Jambu Rumbai. Tanaman air yang menjadi gulma di danau adalah didominasi oleh eceng gondok, akar tanaman ini dapat mencapai dasar danau dan menjadi perangkap sedimen kemudian mengendapkan di dasar danau.
Terancamnya Satwa Liar dan Biota
Menurunnya kualitas lingkungan perairan Danau Jambu Rumbai mempengaruhi daya dukung organisme didalamnya sehingga keberadan satwa liar dan biota air semakin terancam. Dan terdapat indikasi menurunnya populasi beberapa satwa liar dan biota air, khususnya yang jenis endemik. Berdasarkan survei dan wawancara dengan masyarakat sekitar danau dijelaskan bahwa biota seperti Betok, Sefat sudah jarang dijumpai di danau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar